Acehpost.id | Nagan Raya – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPMRI) Nagan Raya bekerja sama dengan dinas Syariat Islam Nagan Raya menggelar Pelatihan Manajemen Remaja Masjid dan Guru TPA Nagan Raya, di Aula Sekda setempat, Rabu 13 Desember 2023.
Dalam kegiatan ini turut dihadiri Penjabat (Pj) Bupati Nagan Raya, Fitriany Farhas diwakili Asisten I Bupati Zulfika, SH, Kadis Syari’at Islam melalui Kepala Bidang Bina Peribadatan dan Pendidikan Dayah, Musiddiq Adnan, S.HI., M.Si, Samsul Bahri, Imam Masjid Giok Nagan Raya, Indra Nur Alam, ketua DPD BKPRMI Nagan Raya, Husen, S.Sy., M.Ag, dan Sekretaris M Nahyan Zulfikar, SH., MH.
Ketua panitia Azhar Hasan, SE M.Si dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak sehingga kegiatan tersebut berjalan dengan lancar.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Syariat Islam Nagan Raya yang telah bekerjasama dalam kegiatan ini, sehingga acara terlaksana dengan lancar,”ucapnya.
Dirinya menjelaskan, pelatihan manajemen ini diikuti oleh peserta dari seluruh remaja Masjid dan Guru TPA di Kabupaten Nagan Raya.
“Remaja Masjid haruslah memiliki semangat membara untuk menghidupkan masjid, dan ini menjadi peran besar dalam mengajak pemuda-pemuda,”jelasnya.
Ketua DPD BPPRMI Nagan Raya, Husen, S.Sy., M.Ag mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan bimbingan teknis terkait
Festival Anak Sholeh Indonesia (FASI) dan manajemen remaja Masjid.
“Kegiatan ini dilaksanakan untuk memberikan bimbingan bagi remaja masjid dan guru TPA, agar bisa mengelola dan menghidupkan kembali Masjid dengan kegiatan keagamaan,”katanya.
Sementara itu, Pj Bupati Nagan Raya Fitriany Farhas melalui Asisten I Setda Aceh, Zulfika SH mengapresiasi terselenggaranya kegiatan pelatihan tersebut.
Dirinya meminta agar BPMRI Nagan Raya bisa bersinergi dengan pemerintah daerah untuk menghidupkan kegiatan keagamaan untuk memakmurkan Masjid.
“Bagaimana kita bisa kembali menghidupkan semua Masjid-masjid, termasuk Masjid Giok, kita hidupkan dengan kegiatan remaja Masjid dan korelasi dengan penegakan syariat Islam dan dakwah di Nagan Raya,”pintanya.
Ia mengaku, Pemerintah daerah membutuhkan remaja masjid yang punya karakter untuk memberi pemahaman keilmuan kepada generasi muda Islam.
Terkait Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Inti, Ia meminta pemerintah desa agar bisa mengalokasikan anggaran Dana Desa untuk menghidupkan TPA inti.
“Tujuannya dalam satu tahun anggaran, kita bisa melahirkan satu orang minimal yang bisa menjadi penghafal Al Qur’an,”demikian tutupnya. ***